PERTUMBUHAN DAN
PERKEMBANGAN ANAK
A.
KONSEP DASAR PERKEMBANGAN
Manusia
termasuk makhluk ciptaan Tuhan yang selama hidup mengalami perubahan.
Dimulai dari manusia lahir, sampai meninggal mengalami
perubahan. Sehingga manusia tidak statis.
Perubahan yang terjadi pada manusia ada dua macam,
1.
Pertumbuhan, yang memiliki arti sebagai
perubahan yang bersifat kuantitatif, yaitu bertambahnya ukuran dan struktur.
2.
Perkembangan yang memiliki arti sebagai
perubahan kualitatif, yaitu perubahan yang progresif, koheren, dan teratur.
Perubahan yang dialami manusia
merupakan integrasi dari berbagai perubahan struktur dan
fungsi, oleh karena
itu perubahan ini tergantung pada hal-hal yang dialami sebelumnya dan
mempengaruhi hal-hal yang terjadi sesudahnya.
Perubahan yang terjadi pada manusia secara umum meliputi
empat tipe,
1.
Perubahan ukuran, meliputi perubahan fisik,
seperti bertambahnya tinggi, berat, besarnya organ-organ, dll.
2.
Perubahan proporsi, bisa dilihat dari
perbandingan antara ukuran tubuh manusia yang mengalami perubahan, ada bagian
tubuh yang berkembang pesat, ada pula yang lambat.
3.
Hilangnya sifat atau keadaan tertentu, misalnya
hilangnya sifat kekanak-kanakan, gerakan bayi, dll.
4.
Munculnya sifat-sifat atau keadaan baru, seperti
munculnya karakteristik seksual, standart moral, dll.
Faktor yang
menentukan terjadinya perubahan pada diri manusia ada dua macam,
1.
Faktor kematangan yaitu pemunculan dari
trait-trait yang secara potensial dimiliki individu sebagai pembawaan yang
merupakan sifat keturunan.
2.
Faktor belajar yang merupakan hasil dari
pengalaman dan latihan.
Kedua faktor diatas, saling mempengaruhi satu sama lain.
Periode-periode perkembangan
a.
Periode pre-natal (sejak konsepsi sampai
kelahiran).
Sebelum lahir, perkembangan berlangsung
pesat, khususnya perkembangan psikologik dan pertumbuhan seluruh struktur
tubuh.
b.
Periode infasi (sejak lahir sampai 10-14).
Periode bayi yang baru lahir disebut new
born atau neo-natus. Dalam periode ini, bayi menyesuaikan diri secara
menyeluruh dengan lingkungan yang baru di luar tubuh ibu, sehingga pada periode
bayi tidak mengalami pertumbuhan.
c.
Masa bayi (sejak usia 2 minggu sampai 2 tahun)
Pada periode ini, bayi sedikit demi sedikit
mulai mengendalikan otot-ototnya sehingga bayi dapat bergerak sendiri.
Perubahan ini disertai dengan penolakan untuk diperlakukan seperti bayi dan
keinginan yang makin meningkat untuk tidak bergantung pada orang lain.
d.
Masa anak-anak (sejak 2 tahun sampai masa
remaja)
Periode ini biasanya dibagi menjadi dua
bagian,
-
Masa anak-anak awal (sejak 2 tahun sampai 6
tahun)
Pada periode ini merupakan masa pra sekolah, dimana anak berusaha
menguasai lingkungan dan belajar untuk mengadakan penyesuaian sosial.
-
Masa kanak-kanak akhir (sejak usia 6 tahun
sampai usia 13 tahun untuk anak perempuan dan 14 tahun untuk anak laki-laki).
Pada periode terjadi kematangan seksual dan anak mulai memasuki masa
remaja. Dan pertumbuhan utama pada masa ini adalah sosialisasi, karena anak
mulai hidup berkelompok.
e.
Masa Pubertas (sejak usia 11 tahun sampai 16
tahun)
Masa ini merupakan masa tumpang tindih, dua
tahun tumpang tindih dengan masa anak-anak dan dua tahun tumpang tindih dengan
awal masa remaja. Pada masa ini, anak mengalami perubahan menjadi tubuh orang
dewasa.
Sehingga, perkembangan anak merupakan hasil
prose pematangan (perwujudan potensi yang bersifat herediter) dan hasil proses
belajar (perkembangan sebagai hasil usaha dan latihan).
Sumber
: Somantri, H. T. Sutjihati. 1996. Psikologi Anak Luar Biasa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar