Minggu, 11 November 2012

PENYEBAB KESULITAN BELAJAR


PENYEBAB KESULITAN BELAJAR
            
               Anak dengan kesulitan belajar biasanya sering disebabkan oleh faktor dari dalam dirinya sendiri. Penyebab kesulitan belajar masih menjadi kebimbangan, karena ada beberapa tokoh yang masih pesimis untuk menyebutkan faktor apa saja yang menyebabkan kesulitan belajar. Namun, ada beberapa tokoh yang sudah mengemukakan penyebab kesulitan belajar. Hallalan dan Kauffman (1988) menyebutkan penyebab kesulitan belajar adalah (1) organic and biological factor, (2) genetic factor, (3) inveromental factor. Sedangkan Michael L. Hardman (1993) menyebutkan faktor penyebab kesulitan belajar, yang meliputi (1) neurogical, (2) maturational delay, (3) genetic, dan (4) enviromental. Kedua pendapat ini pada dasarnya sama, karena faktor neurogical dan maturational delay dapat disatukan dalam organik dan biologis.
1.      Penyebab Neurogical
Penyebab kesulitan belajar pada tahun-tahun sebelumnya sudah sering kali disebutkan oleh para ahli. Penyebabnya adalah kerusakan neurologis atau beberapa tipe aktivitas syaraf yang tidak normal. Berbagai faktor dapat menyebabkan kerusakan syaraf yang menimbulkan kesulitan belajar. Kerusakan terjadi pada sistem syaraf saat kelahiran bayi sempurna dengan posisi janin tidak normal selama kelahiran atau anoxia (kekurangan oksigen). Selain itu, infeksi juga bisa menjadi penyebab kerusakan neurologis dan kesulitan belajar.

2.      Kemasakan Terhambat (Maturational Delay)
Kemasakan terhambat sedikit berkaitan dengan penyebab neurologis. Beberapa teori mengusulkan bahwa perkembangan terhambat dari sistem neurologis dmenyebabkan kesulitan yang dialami oleh orang berkesulitan belajar. Mereka biasanya bertingkah laku dan berpenampilan mirip orang muda. Keterhambatan yang dialami mereka dalam kemasakan keterampilan seperti perkembangan yang lebih lambat dari keterampilan berbahasa dan permasalahan daerah motor visual dan beberapa daerah akademik.
3.      Penyebab Genetik
Faktor genetik sudah diterapkan sebagai penyebab kesulitan belajar. Abnormalitas genetik yang diwariskan sebagai penyumbang satu atau lebih dari permasalahan kategori dalam kesulitan belajar. Abnormalitas genetik ini selalu dianggap oleh orang tua sebagai perilaku menyimpang. Sehingga perlu diuji penyebabnya. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa penyebab kesulitan belajar dipengaruhi oleh faktor keturunan dan tidak dilakukan dalam waktu bertahun-tahun (Healy, Aram, 1986), (Bonnet, 1989), termasuk penelitian terhadap kesamaan dan anak kembar (Herman, 1959). Penemuan ini harus dipandang hati-hati, karena permasalahan biasanya dari pengaruh keturunan dan lingkungan (Gelfand et all, 1988).
4.      Penyebab Lingkungan
Pengaruh lingkungan hanya sebagai kemungkinan penyebab kesulitan belajar. Contoh pengaruh lingkungan yaitu diet tidak tepat, perokok, peminum minuman keras, dan pengajaran sekolah yang tidak tepat (Miller, 1990). Dalam hal ini, akan menjadi penyebab bagi bayi sebelum lahir (bayi dalam kandungan). Sementara di pihak lain, persoalan dibatasi pada lingkungan waktu lahir atau setelah lahir. Faktor lingkungan saat ini masih menjadi fokus penelitian.

              Dari uraian di atas diketahui bahwa kesulitan belajar disebabkan oleh beberapa faktor yang berbeda-beda dan dalam beberapa kasus, memberikan tipe kesulitan belajar yang disebabkan oleh banyak penyebab. Namun kita tidak bisa menentukan asal-usul problem ini meski hasil penelitian dapat dikembangkan. Dalam banyak kasus, penelitian ini dianggap praktis terhadap issue assetmen supaya bisa ditentukan siapa yang akan ditolong dan dengan pengajaran yang khusus dan pengajaran apa yang tepat untuk anak berkesulitan belajar.

Sumber : Sukarno, Anton. 2006. Pelayanan dan Model Pembelajaran Anak Berkesulitan Belajar. Surakarta: UNS Press

Tidak ada komentar:

Posting Komentar