PENYEBAB KESULITAN BELAJAR
Anak dengan kesulitan belajar biasanya sering disebabkan oleh faktor
dari dalam dirinya sendiri. Penyebab kesulitan belajar masih menjadi
kebimbangan, karena ada beberapa tokoh yang masih pesimis untuk menyebutkan
faktor apa saja yang menyebabkan kesulitan belajar. Namun, ada beberapa tokoh
yang sudah mengemukakan penyebab kesulitan belajar. Hallalan dan Kauffman
(1988) menyebutkan penyebab kesulitan belajar adalah (1) organic and biological factor, (2) genetic factor, (3) inveromental
factor. Sedangkan Michael L. Hardman (1993) menyebutkan faktor penyebab
kesulitan belajar, yang meliputi (1) neurogical,
(2) maturational delay, (3) genetic, dan (4) enviromental. Kedua pendapat ini pada dasarnya sama, karena faktor
neurogical dan maturational delay dapat disatukan dalam organik dan biologis.
1. Penyebab
Neurogical
Penyebab
kesulitan belajar pada tahun-tahun sebelumnya sudah sering kali disebutkan oleh
para ahli. Penyebabnya adalah kerusakan neurologis atau beberapa tipe aktivitas
syaraf yang tidak normal. Berbagai faktor dapat menyebabkan kerusakan syaraf
yang menimbulkan kesulitan belajar. Kerusakan terjadi pada sistem syaraf saat
kelahiran bayi sempurna dengan posisi janin tidak normal selama kelahiran atau
anoxia (kekurangan oksigen). Selain itu, infeksi juga bisa menjadi penyebab
kerusakan neurologis dan kesulitan belajar.
Kemasakan
terhambat sedikit berkaitan dengan penyebab neurologis. Beberapa teori
mengusulkan bahwa perkembangan terhambat dari sistem neurologis dmenyebabkan
kesulitan yang dialami oleh orang berkesulitan belajar. Mereka biasanya
bertingkah laku dan berpenampilan mirip orang muda. Keterhambatan yang dialami
mereka dalam kemasakan keterampilan seperti perkembangan yang lebih lambat dari
keterampilan berbahasa dan permasalahan daerah motor visual dan beberapa daerah
akademik.
3. Penyebab
Genetik
Faktor
genetik sudah diterapkan sebagai penyebab kesulitan belajar. Abnormalitas
genetik yang diwariskan sebagai penyumbang satu atau lebih dari permasalahan
kategori dalam kesulitan belajar. Abnormalitas genetik ini selalu dianggap oleh
orang tua sebagai perilaku menyimpang. Sehingga perlu diuji penyebabnya. Hasil
penelitian menyimpulkan bahwa penyebab kesulitan belajar dipengaruhi oleh
faktor keturunan dan tidak dilakukan dalam waktu bertahun-tahun (Healy, Aram,
1986), (Bonnet, 1989), termasuk penelitian terhadap kesamaan dan anak kembar
(Herman, 1959). Penemuan ini harus dipandang hati-hati, karena permasalahan
biasanya dari pengaruh keturunan dan lingkungan (Gelfand et all, 1988).
4. Penyebab
Lingkungan
Pengaruh
lingkungan hanya sebagai kemungkinan penyebab kesulitan belajar. Contoh
pengaruh lingkungan yaitu diet tidak tepat, perokok, peminum minuman keras, dan
pengajaran sekolah yang tidak tepat (Miller, 1990). Dalam hal ini, akan menjadi
penyebab bagi bayi sebelum lahir (bayi dalam kandungan). Sementara di pihak lain,
persoalan dibatasi pada lingkungan waktu lahir atau setelah lahir. Faktor
lingkungan saat ini masih menjadi fokus penelitian.
Dari uraian di atas diketahui
bahwa kesulitan belajar disebabkan oleh beberapa faktor yang berbeda-beda dan dalam
beberapa kasus, memberikan tipe kesulitan belajar yang disebabkan oleh banyak
penyebab. Namun kita tidak bisa menentukan asal-usul problem ini meski hasil
penelitian dapat dikembangkan. Dalam banyak kasus, penelitian ini dianggap
praktis terhadap issue assetmen
supaya bisa ditentukan siapa yang akan ditolong dan dengan pengajaran yang
khusus dan pengajaran apa yang tepat untuk anak berkesulitan belajar.
Sumber
: Sukarno, Anton. 2006. Pelayanan dan
Model Pembelajaran Anak Berkesulitan Belajar. Surakarta: UNS Press
Tidak ada komentar:
Posting Komentar