Minggu, 18 November 2012

KLASIFIKASI ANAK TUNAGRAHITA


KLASIFIKASI ANAK TUNAGRAHITA
Para ahli mengklasifikasikan anak tunagrahita berbeda-beda sesuai bidang ilmu pandangannya masing-masing. Ada yang berdasarkan etimologinya, ada yang berdasarkan kemampuan belajarnya, ciri-ciri klinis dan sebagainya. Pengklasifikasian tunagrahita memang perlu untuk memudahkan guru dalam menyusun program dan memberikan bantuan serta melaksanakan layanan pendidikan yang sebaik-baiknya dan seefektif mungkin. Anak tunagrahita meliputi berbagai tingkat/derajat, dari yang ringan sampai kepada yang sangat berat. Karena mereka berbeda satu sama lain dalam keterlambatan perkembangan dan kondisinya sehingga berbeda pula dalam strategi pendidikan dan pengajaran untuk mereka. Sehingga penting bagi guru untuk mengetahui perbedaan anak tunagrahita ringan, sedang, berat, dan sangat berat.

Berikut adalah beberapa klasifikasi anak tunagrahita,

Menurut AAMD dan PP No. 72 Tahun 1991
1.      Tunagrahita ringan
Mereka yang termasuk dalam kelompok ini adalah mereka yang memiliki hambatan kecerdasan dan adaptasi sosial, namun mereka memiliki kemampuan untuk berkembang dalam bidang pelajaran akademik, penyesuaian sosial, dan kemampuan bekerja. Mereka juga mampu di bidang akademik,, seperti mengikuti mata pelajaran tingkat sekolah lanjutan baik SLTPLB dan SMLB, maupun di sekolah biasa dengan program khusus sesuai dengan berat ringannya ketunagrahitaan yang disandangnya. Kemampuan bekerja mereka adalah mampu melakukan pekerjaan semi skill dan pekerjaan sosial yang sederhana. IQ anak tunagrahita ringan berkisar 50-70.
2.      Tunagrahita sedang
Mereka yang termasuk dalam kelompok ini adalah mereka yang memiliki kemampuan intelektual umum dan adaptasi perilaku di bawah anak tunagrahita ringan. Mereka mampu belajar keterampilan sekolah untuk tujuan-tujuan fungsional, mencapai suatu tingkat “tanggung jawab sosial”, dan mencapai penyesuaian sebagai pekerja dengan bantuan. Selain itu, mereka memiliki kemampuan dalam mengurus diri sendiri. IQ anak tunagrahita sedang berkisar antara 30-50.
3.       Tunagrahita berat dan sangat berat
Mereka yang tergolong dalam kelompok ini hampir tidak memiliki kemampuan untuk dilatih mengurus diri sendiri, melakukan sosialisasi dan bekerja. Hidup mereka hanya tergantung pada perawatan orang lain. Namun mereka bisa dirawat dan dilatih sehingga kemampuannya dapat berkembang sesuai dengan potensi yang ada. IQ mereka kurang dari 30.
b.      Menurut Tingkatan IQ
Berdasarkan tingkat IQ , Grosman (1983) dengan menggunakan skala Binet, membagi ketunagrahitaan dalam klasifikasi sebagai berikut,
TERM
IQ RANGE FOR LEVEL
Mild Mental Retardation
50-55 to Aporox, 70
Moderate Mental Retardation
35-40 to 50-55
Severe Mentanl Retardation
20-25 to 35-40
Profound Mental Retardation
Below 20 or 25
Unspecified

(Hallahan dan Kauffman, 1986:47)

Hebert mengklasifikasikan menggunakan skala sistem penilaian WISC (Paye dan Patton, 1981:49) sebagai berikut,
-          Mild (Ringan)                                                        : IQ 55-70
-          Moderate (sedang)                                                 : IQ 40-55
-          Severe-Profound (Berat-sangat berat)                    : di bawah 40
Dari kedua klasifikasi tersebut memiliki perbedaan, yaitu Grosman memisahkan kategori Severe dan Profound, sedangkan Hebert menyatukan Severe dan Profound.
c.       Menurut Tipe Klinis
1.      Down Syndrome (dahulu disebut Mongoloid)
Anak tunagrahita jenis ini memiliki ciri-ciri mata sipi dan miring, lidah tebal dan berbelah-belah serta biasanya suka menjulur keluar, telinga kecil, dsb.
2.      Kretin
Dalam bahasa Indonesia disebut cebol. Ciri-cirinya badan gemuk dan pendek, kaki dan tangan pendek dan bengkok, badan dingin, lidah dan bibir tebal, dsb.
3.      Hydrocephal
Anak tunagrahita dalam golongan ini memiliki ciri-ciri kepala besar, raut muka kecil, tengkoraknya ada yang membesar ada yang tidak, pandangan dan pendengaran tidak sempurna, dsb.
4.      Microcephal, Macrocephal, Brahicephal, dan Scaphocephal.
Keempat istilah diatas menunjukkan bentuk dan ukuran kepala. Microcephal memiliki ukuran kepala yang kecil. Macrocephal memiliki ukuran kepala yang besar. Brahicephal memilki bentuk kepala yang lebar, sedangkan Scaphocephal memiliki ukuran kepala yang panjang.
d.       Menurut Leo Kanner
1.      Absolute Mentally Retarded (tunagrahita absolut)
Yaitu anak tunagrahita dimana pun ia berada. Maksudnya, anak tersebut jelas-jelas tunagrahita baik tinggal dimana pun, misalnya di desa atau di kota.
2.      Relative Mentally Retarded (tunagrahita relatif)
Yaitu anak tunagrahita yang hanya dalam masyarakat tertentu saja. Misalnya di sekolah ia termasuk tunagrahita, tetapi di keluarga tidak.
3.      Pseudo Mentally Retarded (tunagrahita semu)
Yaitu anak yang penampilannya sebagai tunagrahita namun sesungguhnya ia mempunyai kapasitas kemampuan yang normal.


Sumber: Amin, Moh. 1995. Ortopedagogik  Anak Tunagrahita. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar