KLASIFIKASI
ANAK TUNAGRAHITA
Para
ahli mengklasifikasikan anak tunagrahita berbeda-beda sesuai bidang ilmu
pandangannya masing-masing. Ada yang berdasarkan etimologinya, ada yang
berdasarkan kemampuan belajarnya, ciri-ciri klinis dan sebagainya. Pengklasifikasian
tunagrahita memang perlu untuk memudahkan guru dalam menyusun program dan
memberikan bantuan serta melaksanakan layanan pendidikan yang sebaik-baiknya
dan seefektif mungkin. Anak tunagrahita meliputi berbagai tingkat/derajat, dari
yang ringan sampai kepada yang sangat berat. Karena mereka berbeda satu sama
lain dalam keterlambatan perkembangan dan kondisinya sehingga berbeda pula
dalam strategi pendidikan dan pengajaran untuk mereka. Sehingga penting bagi
guru untuk mengetahui perbedaan anak tunagrahita ringan, sedang, berat, dan
sangat berat.
Menurut AAMD dan PP No. 72 Tahun 1991
1.
Tunagrahita
ringan
Mereka yang termasuk
dalam kelompok ini adalah mereka yang memiliki hambatan kecerdasan dan adaptasi
sosial, namun mereka memiliki kemampuan untuk berkembang dalam bidang pelajaran
akademik, penyesuaian sosial, dan kemampuan bekerja. Mereka juga mampu di
bidang akademik,, seperti mengikuti mata pelajaran tingkat sekolah lanjutan
baik SLTPLB dan SMLB, maupun di sekolah biasa dengan program khusus sesuai
dengan berat ringannya ketunagrahitaan yang disandangnya. Kemampuan bekerja
mereka adalah mampu melakukan pekerjaan semi skill dan pekerjaan sosial yang
sederhana. IQ anak tunagrahita ringan berkisar 50-70.
2.
Tunagrahita
sedang
Mereka yang termasuk
dalam kelompok ini adalah mereka yang memiliki kemampuan intelektual umum dan
adaptasi perilaku di bawah anak tunagrahita ringan. Mereka mampu belajar
keterampilan sekolah untuk tujuan-tujuan fungsional, mencapai suatu tingkat
“tanggung jawab sosial”, dan mencapai penyesuaian sebagai pekerja dengan
bantuan. Selain itu, mereka memiliki kemampuan dalam mengurus diri sendiri. IQ
anak tunagrahita sedang berkisar antara 30-50.
3.
Tunagrahita berat dan sangat berat
Mereka yang tergolong
dalam kelompok ini hampir tidak memiliki kemampuan untuk dilatih mengurus diri
sendiri, melakukan sosialisasi dan bekerja. Hidup mereka hanya tergantung pada
perawatan orang lain. Namun mereka bisa dirawat dan dilatih sehingga kemampuannya
dapat berkembang sesuai dengan potensi yang ada. IQ mereka kurang dari 30.
b.
Menurut
Tingkatan IQ
Berdasarkan
tingkat IQ , Grosman (1983) dengan menggunakan skala Binet, membagi
ketunagrahitaan dalam klasifikasi sebagai berikut,
TERM
|
IQ RANGE FOR LEVEL
|
Mild
Mental Retardation
|
50-55
to Aporox, 70
|
Moderate
Mental Retardation
|
35-40
to 50-55
|
Severe
Mentanl Retardation
|
20-25
to 35-40
|
Profound
Mental Retardation
|
Below
20 or 25
|
Unspecified
|
(Hallahan dan Kauffman, 1986:47)
Hebert
mengklasifikasikan menggunakan skala sistem penilaian WISC (Paye dan Patton,
1981:49) sebagai berikut,
-
Mild
(Ringan) :
IQ 55-70
-
Moderate
(sedang) :
IQ 40-55
-
Severe-Profound
(Berat-sangat berat) :
di bawah 40
Dari
kedua klasifikasi tersebut memiliki perbedaan, yaitu Grosman memisahkan
kategori Severe dan Profound, sedangkan Hebert menyatukan Severe dan Profound.
c.
Menurut
Tipe Klinis
1.
Down
Syndrome (dahulu disebut Mongoloid)
Anak tunagrahita
jenis ini memiliki ciri-ciri mata sipi dan miring, lidah tebal dan
berbelah-belah serta biasanya suka menjulur keluar, telinga kecil, dsb.
2.
Kretin
Dalam bahasa
Indonesia disebut cebol. Ciri-cirinya badan gemuk dan pendek, kaki dan tangan
pendek dan bengkok, badan dingin, lidah dan bibir tebal, dsb.
3.
Hydrocephal
Anak tunagrahita
dalam golongan ini memiliki ciri-ciri kepala besar, raut muka kecil,
tengkoraknya ada yang membesar ada yang tidak, pandangan dan pendengaran tidak
sempurna, dsb.
4.
Microcephal,
Macrocephal, Brahicephal, dan Scaphocephal.
Keempat istilah
diatas menunjukkan bentuk dan ukuran kepala. Microcephal memiliki ukuran kepala
yang kecil. Macrocephal memiliki ukuran kepala yang besar. Brahicephal memilki
bentuk kepala yang lebar, sedangkan Scaphocephal memiliki ukuran kepala yang
panjang.
d. Menurut
Leo Kanner
1.
Absolute
Mentally Retarded (tunagrahita absolut)
Yaitu anak
tunagrahita dimana pun ia berada. Maksudnya, anak tersebut jelas-jelas
tunagrahita baik tinggal dimana pun, misalnya di desa atau di kota.
2.
Relative
Mentally Retarded (tunagrahita relatif)
Yaitu anak
tunagrahita yang hanya dalam masyarakat tertentu saja. Misalnya di sekolah ia
termasuk tunagrahita, tetapi di keluarga tidak.
3.
Pseudo
Mentally Retarded (tunagrahita semu)
Yaitu anak yang penampilannya
sebagai tunagrahita namun sesungguhnya ia mempunyai kapasitas kemampuan yang
normal.
Sumber:
Amin, Moh. 1995. Ortopedagogik Anak
Tunagrahita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar