Faktor Penyebab Tunagrahita
Ada berbagai faktor yang dapat menyebabkan seseorang menjadi
tunagrahita. Beberapa ahli membagi faktor-faktor penyebab ini menjadi beberapa
kelompok. Strauss mengelompokkan faktor-faktor tersebut menjadi dua gugus,
yaitu endogen dan eksogen. Suatu faktor dimasukkan dalam gugus endogen jika
letaknya pada sel keturunan, sedangkan yang termasuk ke dalam faktor eksogen
adalah hal-hal di luar faktor keturunan, misalnya infeksi dan virus yang
menyerang otak, benturan, radiasi, dsb.
Kalangan lain membagi dalam 2 faktor, yaitu faktor
lingkungan dan faktor individu.Cara lain yang juga sering digunakan dalam
pengelompokkan faktor-faktor penyebab ketunagrahitaan adalah membaginya dalam 3
gugus, jika disusun secara kronologis adalah : (1) faktor yang terjadi sebelum
anak lahir (prenatal), (2) faktor yang terjadi saat dilahirkan (natal atau
perinatal), dan (3) faktor yang terjadi sesudah dilahirkan (postnatal). Istilah
prenatal, natal, dan postnatal bukanlah penyebab, melainkan waktu terjadinya
penyebab. Berikut adalah faktor penyebab ketunnagrahitaan,
a.
Faktor Keturunan
Faktor keturunan terdapat pada sel khusus yang pada pria disebut spermatozoa dan pada wanita disebut sel telur (ovarium).
1.
Mengenal Kromosom
Dalam inti sel manusia terdapat 23 pasang kromosom, yang terdiri atas 22
pasang autosom yang tidak menentukan jenis kelamin dan satu pasang gonosom yang
menentukan jenis kelamin (laki-laki XY, wanita XX). Kelainan-kelainan dapat
terjadi baik pada kromosom maupun pada gene.
2.
Kelainan Kromosom
Kelainan kromosom dapat dilihat baik dari bentuk maupun dari nomornya.
Dilihat dari bentuknya, kelainan kromosom dapat
berupa: (1) inversi, (2) delesi, (3) duplikasi, dan (4) translokasi.
Inversi ialah kelainan yang mengakibatkan berubahnya urutan gene karena
melilitnya kromosom. Delesi merupakan akibat dari kegagalan meiosis yang salah
satu pasangan tidak membelah sehingga mengakibatkan kurangnya kromosom tersebut
di salah satu sel. Duplikasi juga merupakan kegagalan meiosis yaitu akibat
kromosom tidak berhasil menceraikan diri sehingga terdapat kelebihan kromosom
pada sel yang lain. Sedangkan translokasi, terjadi karena adanya kromosom yang
patah, lalu patahannya menempel pada kromosom yang lain.
Dilihat dari nomornya, kelainan kromosom dapat terjadi pada kromosom yang
tergolong autosom dan yang tergolong gonosom.
a.
Kelainan terletak pada autosom
Akibat kelainan pada autosom tidak sama, tergantung pada autosom yang
mana yang mendapat kelainan.
-
Langdom Down’s Syndrome
-
Patau’s Syndrome
b.
Kelainan terletak pada gonosom
Akibat dari kelainan gonosom juga tidak sama, di antaranya yang terkenal
adalah,
-
Kinefelter’s Syndrome
-
Turner’s Syndrome
c.
Kelainan Gene
Kelainan yang terjadi pada gene, karena mutasi, tidak selamanya nampak
dari luar (tetap pada tingkat genotif, penderitanya disebut Carrier). Hanya
dalam beberapa hal saja kelainan itu nampak keluar (menjadi fenotif). Untuk
memahaminya ada 2 hal yang harus diperhatikan,
-
Kekuatan kelainan
Gene-gene yang sama lokusnya dalam kedua kromosom berbeda kekuatan, yang
kuat disebut dominan, mengalahkan pengaruh gene yang lemah (resesif).
-
Lokus gene
Jika gene yang mendapat kelainan terdapat pada kromosom yang homolog,
maka terjadi tergantung sepenuhnya pada pengaruh dominan resesifnya kelainan
tersebut terhadap gene yang sama lokusnya.
b.
Gangguan Metabolisme dan Gizi
Kegagalan dalam metabolisme dan kegagalan
dalam pemenuhan kebutuhan akan gizi dapat mengakibatkan terjadinya gangguan
fisik maupun mental pada individu. Berikut adalah gangguan nyang disebabkan
kegagalan metabolisme dan kekurangan gizi,
1.
Phenylketonuria
Kelainan ini merupakan salah satu akibat gangguan metabolisme asam amino.
2.
Gargoylism
Hal ini disebabkan oleh adanya kerusakan metabolisme saccharide yang
menjadi tempat penyimpanan asam mucopolysaccharide di dalam hati, limpa kecil,
dan otak.
3.
Cretinism
Kelainan ini disebabkan oleh keadaan hypohyroidism kronik yang terjadi
selama masa janin atau segera setelah dilahirkan.
c.
Infeksi dan Keracunan
Penyebab ketunagrahitaan adalah adanya
adanya infeksi dan keracunan yaitu terjangkitnya penyakit-penyakit selama janin
masih berada di dalam kandungan ibunya. Penyakit-penyakit tersebut adalah,
1.
Rubella
Penyakit rubella yang terjadi pada wanita yang sedang hamil mengakibatkan
janin yang dikandungnya menderita tunagrahita atau berbagai kecacatan.
2.
Syphilis Bawaan
Janin/bayi dalam rahim yang terinfeksi syphilis akan lahir menderita
ketunagrahitaan.
3.
Syndrome Gravidity Beracun
Ketunagrahitaan yang timbul dari syndrome gravidity beracun terjadi pada
: sebagian bayi yang lahir prematur, kerusakan janin yang disebabkan oleh zat
beracun, dan berkurangnya aliran darah pada rahim dan plasenta.
d.
Trauma dan Zat Radioaktif
1.
Trauma Otak
Trauma yang terjadi pada saat dilahirkan biasanya disebabkan karena
kelahiran yang sulit sehingga memerlukan alat bantu.
2.
Zat Radioaktif
Janin yang terkena zat radioaktif setelah tiga bulan kehamilan
mengakibatkan bayi menderita microcephaly dan tunagrahita disertai dengan ketidaknormalan
pada kulit, serta kelainan organ visual.
e.
Masalah Pada Kelahiran
Kelainan dapat juga disebabkan oleh masalah
yang terjadi pada waktu kelahiran, misal kelahiran yang disertai hypoxia dapat
dipastikan bahwa bayi yang dilahirkan menderita kerusakan otak, menderita
kejang, nafas yang pendek.
f.
Faktor Lingkungan (Sosial Budaya)
Permasalahan yang berasal dari faktor lingkungan
bermacam-macam, seperti kegagalan dalam melaksanakan interaksi yang terjadi
selama periode perkembangan, tingkat soosial ekonomi rendah, latar belakang
pendidikan orang tua, masalah afeksi (kasih sayang), serta kurangnya kontak
pribadi dengan anak.
Sumber:
Amin, Moh. 1995. Ortopedagogik Anak
Tunagrahita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar