Minggu, 18 November 2012

FAKTOR PENYEBAB TUNAGRAHITA


Faktor Penyebab Tunagrahita
Ada berbagai faktor yang dapat menyebabkan seseorang menjadi tunagrahita. Beberapa ahli membagi faktor-faktor penyebab ini menjadi beberapa kelompok. Strauss mengelompokkan faktor-faktor tersebut menjadi dua gugus, yaitu endogen dan eksogen. Suatu faktor dimasukkan dalam gugus endogen jika letaknya pada sel keturunan, sedangkan yang termasuk ke dalam faktor eksogen adalah hal-hal di luar faktor keturunan, misalnya infeksi dan virus yang menyerang otak, benturan, radiasi, dsb.
Kalangan lain membagi dalam 2 faktor, yaitu faktor lingkungan dan faktor individu.Cara lain yang juga sering digunakan dalam pengelompokkan faktor-faktor penyebab ketunagrahitaan adalah membaginya dalam 3 gugus, jika disusun secara kronologis adalah : (1) faktor yang terjadi sebelum anak lahir (prenatal), (2) faktor yang terjadi saat dilahirkan (natal atau perinatal), dan (3) faktor yang terjadi sesudah dilahirkan (postnatal). Istilah prenatal, natal, dan postnatal bukanlah penyebab, melainkan waktu terjadinya penyebab. Berikut adalah faktor penyebab ketunnagrahitaan,
a.       Faktor Keturunan

Faktor keturunan terdapat pada sel khusus yang pada pria disebut spermatozoa dan pada wanita disebut sel telur (ovarium).
1.       Mengenal Kromosom
Dalam inti sel manusia terdapat 23 pasang kromosom, yang terdiri atas 22 pasang autosom yang tidak menentukan jenis kelamin dan satu pasang gonosom yang menentukan jenis kelamin (laki-laki XY, wanita XX). Kelainan-kelainan dapat terjadi baik pada kromosom maupun pada gene.
2.       Kelainan Kromosom
Kelainan kromosom dapat dilihat baik dari bentuk maupun dari nomornya. Dilihat dari bentuknya, kelainan kromosom dapat  berupa: (1) inversi, (2) delesi, (3) duplikasi, dan (4) translokasi. Inversi ialah kelainan yang mengakibatkan berubahnya urutan gene karena melilitnya kromosom. Delesi merupakan akibat dari kegagalan meiosis yang salah satu pasangan tidak membelah sehingga mengakibatkan kurangnya kromosom tersebut di salah satu sel. Duplikasi juga merupakan kegagalan meiosis yaitu akibat kromosom tidak berhasil menceraikan diri sehingga terdapat kelebihan kromosom pada sel yang lain. Sedangkan translokasi, terjadi karena adanya kromosom yang patah, lalu patahannya menempel pada kromosom yang lain.
Dilihat dari nomornya, kelainan kromosom dapat terjadi pada kromosom yang tergolong autosom dan yang tergolong gonosom.
a.       Kelainan terletak pada autosom
Akibat kelainan pada autosom tidak sama, tergantung pada autosom yang mana yang mendapat kelainan.
-          Langdom Down’s Syndrome
-          Patau’s Syndrome
b.      Kelainan terletak pada gonosom
Akibat dari kelainan gonosom juga tidak sama, di antaranya yang terkenal adalah,
-          Kinefelter’s Syndrome
-          Turner’s Syndrome

c.       Kelainan Gene
Kelainan yang terjadi pada gene, karena mutasi, tidak selamanya nampak dari luar (tetap pada tingkat genotif, penderitanya disebut Carrier). Hanya dalam beberapa hal saja kelainan itu nampak keluar (menjadi fenotif). Untuk memahaminya ada 2 hal yang harus diperhatikan,
-          Kekuatan kelainan
Gene-gene yang sama lokusnya dalam kedua kromosom berbeda kekuatan, yang kuat disebut dominan, mengalahkan pengaruh gene yang lemah (resesif).
-          Lokus gene
Jika gene yang mendapat kelainan terdapat pada kromosom yang homolog, maka terjadi tergantung sepenuhnya pada pengaruh dominan resesifnya kelainan tersebut terhadap gene yang sama lokusnya.
b.      Gangguan Metabolisme dan Gizi
Kegagalan dalam metabolisme dan kegagalan dalam pemenuhan kebutuhan akan gizi dapat mengakibatkan terjadinya gangguan fisik maupun mental pada individu. Berikut adalah gangguan nyang disebabkan kegagalan metabolisme dan kekurangan gizi,
1.       Phenylketonuria
Kelainan ini merupakan salah satu akibat gangguan metabolisme asam amino.
2.       Gargoylism
Hal ini disebabkan oleh adanya kerusakan metabolisme saccharide yang menjadi tempat penyimpanan asam mucopolysaccharide di dalam hati, limpa kecil, dan otak.
3.       Cretinism
Kelainan ini disebabkan oleh keadaan hypohyroidism kronik yang terjadi selama masa janin atau segera setelah dilahirkan.
c.       Infeksi dan Keracunan
Penyebab ketunagrahitaan adalah adanya adanya infeksi dan keracunan yaitu terjangkitnya penyakit-penyakit selama janin masih berada di dalam kandungan ibunya. Penyakit-penyakit tersebut adalah,
1.       Rubella
Penyakit rubella yang terjadi pada wanita yang sedang hamil mengakibatkan janin yang dikandungnya menderita tunagrahita atau berbagai kecacatan.
2.       Syphilis Bawaan
Janin/bayi dalam rahim yang terinfeksi syphilis akan lahir menderita ketunagrahitaan.
3.       Syndrome Gravidity Beracun
Ketunagrahitaan yang timbul dari syndrome gravidity beracun terjadi pada : sebagian bayi yang lahir prematur, kerusakan janin yang disebabkan oleh zat beracun, dan berkurangnya aliran darah pada rahim dan plasenta.
d.      Trauma dan Zat Radioaktif
1.       Trauma Otak
Trauma yang terjadi pada saat dilahirkan biasanya disebabkan karena kelahiran yang sulit sehingga memerlukan alat bantu.
2.       Zat Radioaktif
Janin yang terkena zat radioaktif setelah tiga bulan kehamilan mengakibatkan bayi menderita microcephaly dan tunagrahita disertai dengan ketidaknormalan pada kulit, serta kelainan organ visual.
e.      Masalah Pada Kelahiran
Kelainan dapat juga disebabkan oleh masalah yang terjadi pada waktu kelahiran, misal kelahiran yang disertai hypoxia dapat dipastikan bahwa bayi yang dilahirkan menderita kerusakan otak, menderita kejang, nafas yang pendek.
f.        Faktor Lingkungan (Sosial Budaya)
Permasalahan  yang berasal dari faktor lingkungan bermacam-macam, seperti kegagalan dalam melaksanakan interaksi yang terjadi selama periode perkembangan, tingkat soosial ekonomi rendah, latar belakang pendidikan orang tua, masalah afeksi (kasih sayang), serta kurangnya kontak pribadi dengan anak.   


Sumber: Amin, Moh. 1995. Ortopedagogik  Anak Tunagrahita. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar