BAB
I
GARIS BESAR ISI ARTIKEL
TIPS MENANGANI ANAK
PENYANDANG CEREBRAL PALSY
Tips dan trik
berdasarkan pengalaman pribadi merawat dan membesarkan seorang anak penyandang
cerebral palsy.
1.
Menerima dan menyadari sepenuh hati
bahwa anak adalah titipan Allah SWT,walaupun tidak ada seorangpun yang
menginginkan anaknya menyandang cerebral palsy.
2.
Harus cepat bisa menerima dia apa adanya
dan jangan terkurung dalam penyesalan, menyalahkan diri sendiri, ataupun pihak
lain, atau merasa tidak sempurna.
3.
Gantilah pertanyaan seperti “mengapa ini
terjadi pada diriku?” atau “Apa salahku?”, ganti pertanyaannya dengan “Apa yang
harus kita lakukan dan bagaimana caranya?”
4.
Siapkan mental dan jangan biarkan air mata
anda mengalir ketika mendengar jeritan dan teriakan serta tangisan anak ketika
ia terapi dan ulangilah terapi di rumah untuk menguatkan otot anak yang telah
dilakukan di tempat terapi.
5.
Siapkan mental,tebalkan telinga dan
biasakan mata anda karena akan banyak pertanyaan dari saudara,teman bahkan
orang yang tidak dikenal sekalipun,baik pertanyaannya terucap ataupun tidak
tentang kondisi anak anda.
6.
Kalau memungkinkan,berhentilah bekerja.
Mengurus anak dengan satu masalah yag disandangnya (cerebral palsy) bukan
perkara mudah dan sangat menyita perhatian. Kalaupun tidak bisa berhenti
bekerja,carilah pengasuh yang benar-benar sayang dengan anak anda.
7.
Jadilah diri anda seseorang yang berani,
tidak tergantung pada orang lain.
8.
Berhematlah kalau bisa,karena memiliki
anak penyandang cerebral palsy memerlukan biaya yang tidak sedikit.
9.
Kemanapun anda pergi,bawalah minimal
pakaian ganti anak,air dirigen ( untuk bersihkan bab/muntahan),kantong
kresek,oxycan (oksigen di kaleng),makanan dan minuman anak, obat.
10.
Jangan pernah membandingkan keadaan anak
anda dengan keadaan anak yang lain,walaupun kedua anak tersebut sama-sama
penyandang cerebral palsy.
11.
Sayangilah pengasuh anak anda,dan perlakukanlah dia seperti saudara
kandung,karena sungguh sangatlah susah menemukan seorang pengasuh yang sayang
dan mau mengasuh anak penyandang cerebral palsy.
12.
Dan yang terakahir dan terpenting,
serahkan semuanya kepada Allah SWT, jangan lupa berdoa dan memohon ampun
kepada-Nya.
BAB
II
TELAAH
KRITIS ARTIKEL
Saya setuju dengan artikel
di atas, karena menurut pendapat saya, memiliki anak yang menderita cerebral
palsy itu harus berjiwa besar. Baik dalam merawatnya, dan menerima setiap
gunjingan orang tentang kondisi anak yang menderita cerebral palsy. Kesabaran
dan kesiapan mental juga di uji dalam merawat anak cerebral palsy. Sehingga,
perlu selalu berdoa, berserah diri kepada Allah SWT supaya kita selalu diberi
kesabaran dalam merawatnya. Namun, masih ada penanganan lain untuk merawat anak
cerebral palsy yang diungkapkan dalam artikel yang dimuat di media elektronik
seperti internet. Di bawah ini, perbandingan tentang merawat anak cerebral
palsy menurut 2 artikel yang berbeda.
a. Medik
Pengobatan kausal tidak
ada, hanya simtomatik. Pada keadaan ini perlu kerja sama yang baik dan
merupakan suatu tim dokter anak, neurolog, psikiater, dokter mata, dokter THT,
ahli ortopedi, psikolog, fisioterapi, occupatiional therapist, pekerja sosial,
guru sekolah luar biasa dan orangtua pasien.
b. Fisioterapi
Tindakan ini harus segera
dimulai secara intensif. Orang tua turut membantu program latihan dirumah.
Untuk mencegah kontraktur perlu diperhatikan posisi pasien pada waktu istirahat
atau tidur. Bagi pasien yang berat dianjurkan untuk sementara tinggal dipusat
latihan. Fisioterapi ini dilakukan sepanjang pasien hidup.
c. Tindakan bedah
Bila terdapat hipertonus
otot atau hiperspastisitas, dianjurkan untuk dilakukan pembedahan otot, tendon
atau tulang untuk reposisi kelainan tersebut. Pembedahan stereotatik dianjurkan
pada pasien dengan pergerakan koreotetosis yang berlebihan.
d. Obat-obatan
Pasien sebral palsi (CP)
yang dengan gejala motorik ringan adalah baik, makin banyak gejala penyertanya
dan makin berat gejala motoriknya makin buruk prognosisnya. Bila di negara maju
ada tersedia institute cerebral palsy untuk merawat atau untuk menempung pasien
ini.
e. Tindakan keperawatan
Mengobservasi dengan cermat bayi-nayi
baru lahir yang beresiko ( baca status bayi secara cermat mengenai riwayat
kehamilan/kelahirannya . jika dijumpai adanya kejang atau sikap bayi yang tidak
biasa pada neonatus segera memberitahukan dokter agar dapat dilakukan
penanganan semestinya.
Jika telah diketahui bayi
lahir dengan resiko terjadi gangguan pada otak walaupun selama di ruang
perawatan tidak terjadi kelainan agar dipesankan kepad orangtua/ibunya jika
melihat sikap bayi tidak normal supaya segera dibawa konsultasi ke dokter.
f. Occupational therapy
Ditujukan untuk
meningkatkan kemampuan untuk menolong diri sendiri, memperbaiki kemampuan
motorik halus, penderita dilatih supaya bisa mengenakan pakaian, makan, minum
dan keterampilan lainnya.
g. Speech therapy
Diberikan pada anak dengan
gangguan wicara bahasa, yang ditangani seorang ahli.
2. Sedangkan menurut
artikel yang bersumber pada detikhealth.com, anak-anak dan orang dewasa dengan
cerebral palsy akan membutuhkan perawatan jangka panjang dengan bantuan
perawatan tim medis yaitu;
1. Dokter anak atau physiatrist,
bertugas mengawasi rencana pengobatan dan perawatan medis
2. Ahli saraf anak (pediatrik)
yang mengkhususkan diri dalam diagnosis dan pengobatan gangguan neurologis pada
anak-anak
3. Ortopedi untuk menangani
gangguan otot dan tulang
4. Terapis ketrampilan yang
mengkhususkan diri dalam terapi pengembangan keterampilan sehari-hari dan
menggunakan benda-benda untuk membantu kegiatan sehari-hari
5. Terapis perilaku yang
mengkhususkan diri dalam pengembangan perilaku anak sesuai dengan usia, serta
membantu perkembangan keterampilan sosial dan keterampilan interpersonal anak
6. Konsultan kesehatan mental
seperti psikolog atau psikiater
7. Pekerja sosial untuk membantu
keluarga dalam melayani akses dan rencana perawatan anak
8. Guru untuk anak berkebutuhan
khusus bertugas menangani ketidakmampuan belajar, menentukan kebutuhan
pendidikan dan mengidentifikasi pendidikan yang sesuai
Obat-obatan
1. Untuk mengobati kejang pada suatu bagian otot, dokter dapat merekomendasikan suntikan onabotulinumtoxinA (Botox) langsung ke saraf, otot atau keduanya. Efek sampingnya mungkin merasa lemah, sulit bernapas dan sulit menelan.
1. Untuk mengobati kejang pada suatu bagian otot, dokter dapat merekomendasikan suntikan onabotulinumtoxinA (Botox) langsung ke saraf, otot atau keduanya. Efek sampingnya mungkin merasa lemah, sulit bernapas dan sulit menelan.
2. Untuk mengobati kejang di
seluruh tubuh, dapat diberikan diazepam (Intensol Diazepam, Valium), tizanidine
(Zanaflex), dantrolene (Dantrium), dan baclofen. Penggunaan diazepam tidak
direkomendasikan untuk jangka panjang sebab ada risiko ketergantungan.
Efek sampingnya yaitu mengantuk,
merasa lemah dan banyak ngiler. Efek samping dari tizanidine bisa mengantuk,
merasa lemah, tekanan darah rendah dan kerusakan hati. Efek samping dantrolene
dan baclofen mencakup kantuk. Baclofen juga dapat dipompa langsung ke dalam
sumsum tulang belakang dengan sebuah tabung. Pompa ditanam di bawah kulit perut
lewat pembedahan.
Berbagai terapi tanpa obat juga
dapat membantu penderita cerebral palsy meningkatkan kemampuan fungsional.
Antara lain:
1. Terapi fisik. Latihan otot dapat membantu meningkatkan kekuatan, fleksibilitas, keseimbangan, dan perkembangan motorik
2. Terapi okupasi untuk mendorong kemandirian anak dalam kegiatan sehari-hari dan rutinitas di rumah, sekolah dan masyarakat.
3. Terapi wicara membantu meningkatkan kemampuan berbicara dengan jelas atau berkomunikasi menggunakan bahasa isyarat.
1. Terapi fisik. Latihan otot dapat membantu meningkatkan kekuatan, fleksibilitas, keseimbangan, dan perkembangan motorik
2. Terapi okupasi untuk mendorong kemandirian anak dalam kegiatan sehari-hari dan rutinitas di rumah, sekolah dan masyarakat.
3. Terapi wicara membantu meningkatkan kemampuan berbicara dengan jelas atau berkomunikasi menggunakan bahasa isyarat.
Anak dengan cacat berat
atau kontraktur mungkin perlu dioperasi tulang atau sendi tangan dan kakinya.
Prosedur bedah juga dapat memperpanjang otot dan tendon sehingga lebih
proporsional. Bila pengobatan tidak membantu, dokter bedah dapat memotong saraf
yang menyebabkan kejang otot.
BAB
III
KESIMPULAN
Jadi kesimpulannya adalah, anak yang
menderita cerebral palsy memang membutuhkan perawatan yang khusus. Karena anak
cerebral palsy bisa dikatakan menggantungkan aktifitasnya pada bantuan orang
lain, karena kondisi fisiknya yang lemas. Oleh karena itu, benar pendapat yang
diungkapkan pada artikel yang ditulis oleh Yulieta, bahwa kita harus
benar-benar sabar dan telaten dalam mengurus anak yang menderita cerebral
palsy. Serta dalam merawatnya harus sesuai dengan kebutuhan dia,baik kebutuhan
secara medis maupun afeksi. Sehingga butuh kesabaran dalam mengerti apa yang
dia butuhkan dan dia inginkan. Selain butuh kesabaran, kita juga harus iklas
dalam mengurusnya, karena tidak semua orang bersedia mengurus anak cerebral
palsy.
BAB
IV
LAMPIRAN
Anak saya yang nomor 2 menyandang
Cerebral Palsy (kerusakan syaraf otak) dan mental retardation (keterbelakangan
mental). Melalui blog ini saya ingin berbagi pengalaman dan suka duka merawat
dan membesarkannya. Semoga dapat bermanfaat bagi pembaca
Selasa, 15 September 2009
Ini tips dan trik berdasarkan pengalaman pribadi, merawat
dan membesarkan seorang anak yang selain menyandang CP - cerebral palsy
(kerusakan syaraf otak) - jg menyandang MR - mental retardation
(keterbelakangan mental). Kenapa saya mempergunakan kata menyandang bukan
menderita? Untuk diketahui bahwa CP, autis, hiperaktif, down syndrome ataupun
mental retardation bukanlah merupakan suatu penyakit, tetapi suatu keadaan
dimana syaraf dan atau mental anak tidak maksimal perkembangannya.
1. Menerima dan menyadari sepenuh hati bahwa anak
adalah titipan Allah Swt. Tidak ada seorang ibu pun yang menginginkan anaknya
menyandang CP, autis, hiperaktif, down syndrome apalagi dibarengi dgn mental
retardation. Maaf ternyata kenyataannya tidaklah segampang mengucapkannya,
termasuk buat saya.
2. Harus cepat bisa menerima dia apa adanya.
Insyaallah kita jadi bisa berfikir lebih jernih dan rasional. Satu tahun
cukuplah untuk bisa menata hati dan jangan terkurung dalam penyesalan,
menyalahkan diri sendiri atau pihak lain, atau merasa diri tidak sempurna. Anak
Anak kita memang berbeda, coba saja jatuh ke lantai dengan kerasnya dia
bukannya menangis tetapi tertawa, kalau dia merasa tidak suka atau marah dia
lampiaskan kepada dirinya sendiri (ada yang menjedotkan kepalanya ke tembok),
atau bersiaplah dengan gigitan dan cakarannya ke arah tangan badan bahkan pipi
kita.
3. Gantilah pertanyaan seperti : “mengapa ini terjadi
pada diriku?”, atau “apa salahku?”, karena ini akan membuang waktu dan energi
anda. Ada banyak kemungkinan mengapa hal tersebut bisa terjadi. Dunia
kedokteran pun belum mendapatkan jawaban yang pasti. Saya sendiri disadarkan
oleh suami yang pada waktu itu bilang : “ganti pertanyaannya dengan - apa yang
harus kita lakukan, dan bagaimana caranya!!”
4. Siapkan mental dan jangan biarkan air mata anda
mengalir ketika mendengar jeritan dan teriakan serta tangisan anak ketika dia
diterapi. Sadarilah bahwa terapi merupakan langkah penting yang harus diambil
walaupun hati kecil kita gak tega melihat prosesnya. Terus ulangilah di rumah
latihan untuk menguatkan otot anak yang telah dilakukan di tempat terapi.
Karena di tempat terapi hanyalah 45 – 60 menit lamanya, dan tidak akan ada
kemajuan bila di rumah dia tidak dilatih juga ototnya.
5. Siapkan mental, tebalkan telinga, dan biasakan mata
anda, karena akan begitu banyak pertanyaan dari saudara, teman, bahkan orang
yang tidak dikenal sekalipun, baik pertanyaan itu terucap ataupun tidak,
tentang kondisi anak anda. Biasakan anda menghadapinya, karena hal ini akan
mengikuti terus kemanapun anda dan anak anda pergi, entah ke rumah sakit, mall,
pusat perbelanjaan, pusat rekreasi, ataupun hanya jalan-jalan di sekitar
kompleks perumahan anda. Sering saya ucapkan ke pengasuh anak saya : ‘Oh,
seperti begini ya kalau jadi Krisdayanti” gak apa-apa, anggap saja anda seorang
superstar yang mendapatkan perhatian dari penggemar.
6. Kalau memungkinkan, berhentilah bekerja. Mengurus
anak dengan satu masalah yang disandangnya (cerebral palsy) bukan perkara mudah
dan sangat menyita perhatian, apalagi kalau dibarengi dengan mental
retardation. Anak saya yang dua bulan lagi akan berusia 12 tahun, layaknya anak
umur 2 tahun yang terperangkap dalam tubuh seorang remaja, belum bisa bicara
dan baru bisa berjalan, itupun tidak untuk waktu yang lama. Kalaupun anda tidak
bisa berhenti bekerja, carilah pengasuh yang benar-benar sayang sama anak anda.
Tentu hal ini berbanding lurus dengan biaya yang harus kita keluarkan untuk
gaji seorang pengasuh, tetapi bukankah kita menitipkan harta yang lebih
berharga yaitu anak?
7. Jadikanlah diri anda seorang yang berani. Jangan
tergantung sama suami. Agar hari libur bisa dijadikan hari untuk keluarga,
gunakanlah hari Senin – Jumat sebagai hari terapi, berobat (baik medis maupun
non medis), hal ini otomatis anda harus jalan sendiri jangan mengharapkan
bantuan suami. Saya baru duduk di belakang setir setelah anakku yang CP ini
berusia 5 thn, tapi karena kebutuhan dalam jangka waktu yang singkat saya sudah
bisa bawa kendaraan ke luar kota. Pernah di perempatan Ciawi ke arah tol
jagorawi mobil saya mengalami pecah ban. Walaupun akhirnya saya bisa mengangkat
ban serep, memasang dongkrak, tapi ternyata saya harus menyerah juga karena
ternyata tenaga saya gak kuat untuk membuka sekrup di velg ban. Alhamdulillah
ada orang yang baik hati bersedia menolong saya.
8. Berhematlah kalau bisa. Mempunyai anak yang
penyandang cerebral palsy dan mental retardation memerlukan biaya yang tidak
sedikit. Test laboratorium, biaya dokter spesialis, obat-obatan yang mahal,
biaya terapi yang mungkin akan dijalaninya seumur hidupnya, biaya obat
alternatif, dan biaya pembuatan peralatan untuk penunjang terapi. Mungkin
perusahaan suami anda mengganti uang pengobatan sepenuhnya, tapi tidak ada
perusahaan yang mengganti biaya untuk pengobatan alternatif, pembuatan
peralatan penunjang terapi, pembuatan sepatu khusus, belum lagi biaya yang
harus dikeluarkan untuk bahan bakar mobil. Percayakah anda bahwa odometer mobil
menunjukkan tiap harinya jarak yang saya tempuh lebih jauh dari jarak yang
harus ditempuh oleh suami saya. Maaf saya gak menggunakan sopir dan hanya
memakai jasa pengasuh 1 orang, itu dilakukan untuk melakukan penghematan.
9. Kemanapun anda pergi bawalah selalu minimal pakaian
ganti anak, air di jerigen (untuk bersihkan bak, bab, atau muntah), kantong
kresek, oxycan (oksigen di kaleng), makanan dan minuman anak, obat. Karena
pengalaman saya, anak saya bisa saja bab di tengah jalan tol (dulu jarang ada
rest area, pom bensin pun berjauhan jaraknya), minta makan tetapi tidak
menemukan rumah makan dengan makanan yang pas untuk dia, ataupun kejang di
tengah perjalanan.
10. Jangan pernah membandingkan keadaan anak anda
dengan keadaan anak yang lain walaupun kedua anak tersebut sama-sama penyandang
CP dan MR, karena belum tentu syaraf yang sama yang terserang, dan biasanya
berbeda pula tingkat serangannya, maka berbeda pula efek yang diakibatkannya.
11. Sayangilah pengasuh anak anda dan perlakukan dia
seperti saudara kandung. Karena sungguh sangatlah susah menemukan seorang
pengasuh yang sayang dan mau mengasuh anak yang penyandang CP, autis,
hiperaktif, down syndrome, apalagi jika dibarengi dengan mental retardation.
12. Yang terakhir tetapi justru yang paling penting,
serahkan semuanya kepada Allah Swt. Jangan lupa untuk selalu berdoa dan memohon
ampun kepadaNya. Dibalik kesulitan pasti ada kemudahan. Jadikanlah itu sebagai
ladang amal anda.
Hal-hal di atas baru berdasarkan pengalaman pribadi
saya. Mungkin orangtua lain yang juga memiliki anak atau saudara yang juga
menyandang CP dan MR bisa berbagi. Saya ucapkan terimakasih kepada suami saya
yang telah memberikan supportnya, yang tidak pernah marah ketika mobilnya
tergores, bahkan penyok oleh saya ketika saya belajar menyetir. Semoga
bermanfaat
DAFTAR
PUSTAKA
detikhealth.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar