Permasalahan Anak Tunagrahita
Dengan keterbatasan yang ada dan daya kemampuan yang
dimiliki oleh anak tunagrahita, maka akan muncul berbagai masalah.
Masalah-masalah yang dihadapi oleh anak tunagrahita relatif berbeda-beda,
walaupun ada kesamaan masalah yang dirasakan bersama oleh sekelompok dari
mereka. Dengan adanya kesamaan ini, maka akan mempermudah dalam pengelompokan
masalah.
Kemungkinan masalah yang akan dihadapi oleh anak tunagrahita
dalam konteks pendidikan, antara lain :
a.
Masalah kesulitan dalam kehidupan sehari-hari
Masalah ini berkaitan dengan kesehatan dan
pemeliharaan diri dalam kehidupan sehari-hari. Dengan keterbatasan yang mereka
miliki, anak tunagrahita mengalami banyak kesulitan dalam mengurusi kehidupan
sehari-hari, seperti merawat diri mereka sendiri. Sehingga mereka perlu
bimbingan khusus untuk melatih mereka agar mereka bisa merawat dirinya sendiri.
Keterbatasan yang dimiliki oleh anak
tunagrahita terutama kemampuan dalam berpikir, sehingga tidak dipungkiri lagi
jika mereka mengalami kesulitan dalam belajar, khususnya di bidang akademik.
Namun pada bidang non-akademis, mereka tidak terlihat kesulitan. Masalah yang
dirasakan mereka yang kaitannya dengan proses belajar mengajar diantaranya
kesulitan menangkap pelajaran, kesulitan dalam belajar yang baik, serta daya
ingat yang lemah.
c.
Masalah penyesuaian diri
Masalah ini berkaitan dengan kesulitan anak
tunagrahita dalam berhubungan dengan kelompok maupun individu di sekitarnya.
Kemampuan penyesuaian diri dengan lingkungan sangat di pengaruhi oleh tingkat
kecerdasan. Karena tingkat kecerdasan anak tunagrahita berada di bawah
rata-rata, maka dalam bersosialisasi dengan lingkungannya sangat kesulitan.
Selain itu, mereka cenderung dijauhi oleh lingkungannya, sehingga mengakibatkan
mereka tidak mampu untuk menyesuaikan diri.
d.
Masalah penyaluran ke tempat kerja
Dilihat secara empirik, kehidupan anak
tunagrahita cenderung banyak yang masih menggantungkan diri kepada orang lain,
terutama keluarga dan masih sedikit yang bisa hidup mandiri, itupun hanya pada
golongan anak tunagrahita ringan. Hal ini menjadi masalah, karena kehidupan
anak tunagrahita begitu memprihatinkan. Setelah mereka selesai mengikuti
program pendidikan, ternyata merekja masih banyak yang menggantungkan diri dan
membebani keluarga. Sehingga mereka perlu mendapat kegiatan non-akademik dari
sekolah, supaya nantinya mereka bisa memiliki keterampilan, agar mereka bisa
terjun ke masyarakat.
e.
Masalah gangguan kepribadian dan emosi
Karakteristik mental anak tunagrahita perlu
dipahami. Karena nampak jelas bahwa anak tunagrahita kurang memiliki kemampuan
berpikir, keseimbangan pribadinya labil, kadang-kadang stabil kadang-kadang
kacau.
f.
Masalah pemanfaatan waktu luang
Anak tunagrahita sering menampilkan tingkah
laku nakal dalam perilakunya. Dengan kata lain, mereka berpotensi untuk
menggangu ketenangan lingkungan, appalagi mereka yang hyperaktif. Namun
sebenarnya sebagian dari mereka ada yang cenderung berdiam diri dari keramaian,
sehingga dikhawatirkan akan berakibat fatal pada dirinya, seperti bunuh diri.
Untuk mengimbangi kondisi ini, maka diperlukan adanya imbangan kegiatan dalam
waktu luang, sehingga mereka terjauhkan dari kondisi yang berbahaya dan
mengganggu masyarakat.
Sumber:
Amin, Moh. 1995. Ortopedagogik Anak
Tunagrahita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar